perjalanan yang penuh rasa

Tahun 91 an kali pertama aku melewati jalur utara atau yang biasa disebut jalur pantura.terutama pantura wilayah situbondo pasuruan bangil sedayu gresik paciran tuban tambak boyo sarang Sluke Sendangmulyo.lasem rembang pati kudus hingga semarang.
Saat itu terkesan sekali dengan terminal tuban yang berada di pinggir pantai seterusnya kawasan tambakboyo trus sluke karena pemandangannya bagus.sungguh terkesan sekali aku saat itu,karena aku sendiri orang gunung.ya namanya orang gunung lihat pantai kan merupakan sesuatu yang baru.masih ingat juga saat itu hujan dan banjir hingga meluber ke jalanan.wah bener – terkesan.
Setelah sekian lama kira2 dua puluh tahun setelah itu medio pertengahan bulan nopember ahad 2011 baru bisa melewati lagi,yang membedakan jalan semakin halus dan lebar,terus pemandangan pantai juga msih sama hanya sudah beberapa kawasaan yang berubah.
Bedanya kali ini ada yang terus diperhatikan sepanjang jalan ada rumah pinggir pantai yang menarik.dan ya bener pas mata tertuju ke sana.ada perasaan aneh menyelinap, hingga akhirnya bus yang aku tumpangi terus melaju menuju suatu tempat.
Beberapa saat malah lebih tidak terperikan lagi rasanya saat. Nah begitu pulang sama juga keadaannya terus memandangi malah lebih jeli lagi karena ada yang tidak boleh terlewatkan dan ternyata miski melaju kencang masih sempat melihat.dan itu yang semakin menambah kesyahduan.

About basstk

melangkah dan melangkah miski terkadang atau bahkan serasa letih dan berat serta lelah
This entry was posted in qita. Bookmark the permalink.

Leave a comment